Dalam
kehidupan sehari-hari semua orang pasti pernah mengalami, kesedihan, kehancuran
yang bahkan sering membuat patah semangat. Kondisi seperti inilah yang membuat seseorang
menjadi “Down” ketika akan menghadapi masalah-masalah berikutnya, karena setiap
manusia akan mengalami, menghadapi dan menemui masalah setiap waktu dan kita
sebagai manusia tidak mungkin tahu kapan masalah tersebut datang juga kapan
masalah tersebut akan selesai. Saat menghadapi suatu masalah pasti akan
mengalami pilihan-pilihan sulit yang kita sendiri mau tidak mau harus
memilihnya, dan menanggung sendiri akibat yang ditimbulkan jika salah memilih
pilihan itu. Jika memang seseorang dapat mengatasi masalah tersebut, maka dia
bisa dikatakan sebagai pemenang dalam “pertandingan”. Sebaliknya jika seseorang
gagal atau tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut berarti dia kalah dalam
“pertandingan”. Akan tetapi dibalik semua itu setiap masalah yang dihadapi
pasti mempunyai hikmah tersendiri, walaupun ketika memilih “jalan” yang salah
tetap saja akan menimbulkan hikmah dibalik semuanya.
Untuk
itu setiap masalah yang timbul hanya ada dua hasilnya, yaitu berhasil atau
gagal. Ketika seorang berhasil menyelesaikan masalah maka orang tersebut memang
memahami dan mengetahui tindakan apa yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah
itu. Tapi ketika seorang gagal menyelesaikan masalah maka yang terjadi adalah
kecewa. Tidak berhenti disini, bahwa orang yang gagal belum tentu kalah dalam
mengahadapi masalah begitu pula dengan keberhasilan orang dalam menyelesaikan
masalah belum tentu menang. Sehingga kalah atau gagal dalam mengahadapi masalah
bukan berarti seseorang tersebut sebagai pecundang karena tidak bisa
meyelesaikan masalah. Ketika seseorang menghadapi masalah kemudian dia mundur
dan tidak berniat menyelesaikan menghindari masalah saat itulah seseorang
dinyatakan sebagai pecundang, karena tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan hanya
bisa menghindar tanpa menyelesaikannnya, padahal suatu masalah diciptakan untuk
diselesaikan bukan untuk dihindari. Kalaupun tidak bisa menyelesaikan masalah,
akan tetapi masih ada usaha untuk menghadapinya saat itu juga dia masih punya
kesempatan untuk menang. Sang Pencipta alam semesta ini memang adil-seadil
adilnya, buktinya selalu ada hari “esok”. Artinya disini kita sebagai manusia
diberi kesempatan untuk memperbaiki keasalah-kesalahan yang diperbuat, memang
mustahil untuk mengembalikan waktu ke masa kita salah “langkah” dalam mengambil
keputusan sehingga kesempatan untuk memperbaiki kesalahan “diganti” dengan hari
berikutnya, agar kita tidak terjerumus ke dalam lubang yang sama. Karena setiap
menghadapi masalah pasti akan menemui masalah yang sama saat itulah kita bisa
menghadapi masalah tersebut tanpa mengulangi kesalahan yang kedua kalinya.
Usaha
yang dilakukan pasti akan menghasilkan sesuatu apa yang kita inginkan, seorang
pecundang tidak akan melakukan usaha apapun setelah kalah, hanya akan meratapi
nasib, kecewa, serta buang-buang waktu yang tidak aka nada hasilnya. Seseorang
yang mengalami kekalahan bukan hanya diam seribu bahasa tetapi harus melakukan
sesuatu agar punya kesempatan untuk menang. Saat dalam kondisi kalah kemudian
seseorang itu bangkit dari keterpurukan saat itulah orang tersebut dikatakan
kuat dan punya kesempatan untuk menang, karena orang yang tidak pernah
merasakan kekalahan tidak akan pernah punya kesempatan untuk menang.
No comments:
Post a Comment